Tanpa terasa, kita baru meninggalkan tahun 2022 dan menapaki tahun yang baru. Ya, setelah menjalani 365 hari sebagai manusia di bumi biru yang tercinta ini, sekarang saatnya kita menjalani tahun yang baru.
Meskipun sebetulnya bagi sebagian orang tidak ada yang baru dari tahun yang baru. Kita masih menjalani rutinitas yang sama, memiliki pekerjaan yang sama, menekuni aktivitas ataupun hobi yangs sama. Matahari juga masih terbit dan terbenam di belahan katulistiwa yang sama.
Tapi tidak bisa dipungkiri bahwa ketika berbicara tentang tahun yang baru, kita akan menghubungkannya dengan waktu, dan ketika mengaitkannya dengan waktu, ada ukuran jam, menit, detik di dalamnya. Tahun yang baru sekaligus berarti meninggalkan waktu yang lalu, dan menjajaki waktu dengan hitungan jam, menit, detik yang baru. Dari segi keilmuan, ada teori tentang waktu dan dimensi ruang dari teori Albert Einstein mengenai relativitas
Dan bila kita telisik dari ilmu Neuro Linguistic Programming, waktu bisa ditelesuri lewat Timeline atau dimensi waktu dalam konteks melakukan terapi kepada klien
Ya, bicara dengan tahun baru tidak akan terlepas dari waktu yang berlalu dan bagaimana kita melihat dan menjalani tahun yang baru.
Di kesempatan kali ini, kami ingin berbagi bagaimana melakukan salah satu refleksi dalam kehidupan kita dengan menggunakan Wheel of Life atau Roda Kehidupan. Wheel of Life ini merupakan salah satu coaching tools yang bisa kita gunakan untuk menelisik aspek-aspek kehidupan kita dan menjadikannya sebagai refleksi buat diri kita dalam konteks sejauh mana kita bahagia atau puas dengan pencapaian kita di setiap aspek kehidupan yang ingin kita kontemplasi
Karena dinamakan Wheel of Life, maka bentuknya adalah lingkaran besar berbentuk roda.. dan di dalam roda tersebut ada irisan-irisan yang kita beri nama sebagai aspek kehidupan yang ingin kita refleksikan.
Biasanya irisan-irisan atau aspek-aspek kehidupan yang ingin kita kontemplasikan atau refleksikan adalah Karir, Kesehatan Fisik, Kesehatan Mental, Finansial, Lingkungan, Hubungan, keluarga. Tapi tentunya aspek-aspek kehidupan ini bisa kita namakan dan buat dengan versi kita
Lalu setelah kita menamakan aspek kehidupan tersebut, kita dapat memberikan skor antara 1 – 10, dimana 1 adalah angka paling rendah dan 10 adalah angka paling tinggi terhadap kepuasan kita.
Setelah itu, kita bisa memilih angka-angka rendah yang ingin kita refleksi dan kontemplasikan dan mulailah bertanya dengan pertanyaan-pertanyaan seperti ini :
- Apa pentingnya aspek ini buat kehidupan saya?
- Apa yang terjadi dengan kehidupan saya kalau angka ini berubah?
- Bagaimana kalau saya ingin merubahnya?
- Untuk merubahnya, apa yang harus saya lakukan secara berbeda?
- Apa pengaruhnya buat aspek-aspek kehidupan saya yang lain kalau ini berubah?
Selalu menarik dalam setiap siklus kehidupan, kita bisa jeda sesaat, dan melihat ke dalam diri kita, mencari jawaban dari dalam diri kita, dan tidak selalu mencari jawaban dari luar diri kita.
Karena sering kali jawaban yang kita inginkan adalah jawaban dari dalam diri kita, dan bukan jawaban dari luar….
Medio Jan 2023