Mengacu pada definisi ICF ( International Coaching Federation ), USA, coaching adalah :
Partnering with clients in a thought-provoking and creative process that inspires them to maximize their personal and professional potential. The process of coaching often unlocks previously untapped sources of imagination, productivity and leadership.
Bila kita terjemahkan secara harafiah artinya adalah coaching merupakan sebuah proses kreatif dan memprovokasi pikiran dalam sebuah partnership [ kemitraan ] dengan klien yang bertujuan untuk menginspirasi mereka untuk memaksimalkan potensi baik individu dan profesional. Proses dari sebuah coaching seringkali membuka sumber daya yang dimiliki oleh klien dalam hal imajinasi, produktifitas dan kepemimpinan.
Dari definisi tersebut di atas, kita memperoleh penjelasan atau gambaran bahwa sesi coaching merupakan proses yang memberikan inspirasi untuk membantu seseorang memaksimalkan keberadaan yang dia miliki sekarang. Jadi jelas di sini coaching bukan sebuah penghakiman, penghukuman ataupun ajang mencari kesalahan.
Dalam sesi coaching yang berdurasi antara 30 menit hingga satu jam, terjadi percakapan antara coach dan klien. Dan percakapan tersebut, berdasarkan definisi di atas, bersifat kreatif, dan memberikan inspirasi untuk memaksimalkan potensi klien. Sebuah percakapan yang kreatif, dan memberikan inspirasi tentunya bukan sebuah percakapan yang memberikan kenyamanan. Sebuah percakapan yang bukan interogatif, tapi lebih ke reflektif dan membuka pikiran.
Lalu, seperti apa gambaran percakapan sebuah coaching?
Sebuah percakapan dalam sebuah sesi coaching yang memberikan inspirasi dan memaksimalkan potensi klien memiliki beberapa karakteristik antara lain seperti berikut ini :
- Coach tidak melakukan judgement terhadap klien, terlepas dari latar belakang agama, suku, ras, golongan, status, gender, orientasi seksual, warna kulit
- Coach memberikan ‘ruang’ sepenuhnya buat klien berbicara tanpa adanya agenda tersembunyi
- Coach mendengarkan klien dengan fokus, dan responsif terhadap apa yang didengar dan tidak didengar
- Suasana dimana sebuah percakapan coaching sedang dilakukan tidak berada di tempat keramaian yang dapat membuat teralihnya perhatian atau membuat klien tidak nyaman
- Ada agenda, fokus dan tujuan yang jelas dari percakapan tersebut
- Seorang coach hadir sepenuhnya bukan sebagai dirinya, tapi sebagai partner yang hadir sepenuhnya untuk klien
- Percakapan coaching tidak terlalu lama, berkisar antara 30 – 60 menit. Percakapan coaching yang terlalu panjang akan melelahkan kedua belah pihak dan menjadi ajang curhat
- Ada pembejaran, kesadaran dan pemahaman baru untuk dijadikan sebagai tindakan setelah selesai sesi coaching
Sebuah percakapan coaching yang baik tentu saja memberikan kenyamanan, harapan, dan pemahaman yang baru buat klien. Pemahaman baru ini yang akan dibawa klien ke dalam kehidupannya sehari-hari untuk menjadi versi yang lebih baik buat dirinya dan buat orang-orang di sekitarnya
Mari kita jadikan coaching sebagai budaya kepemimpinan dan bagian dari kehidupan untuk menciptakan manusia yang lebih baik lagi
Sebuah perubahan mulai dari kita pertama kali, orang-orang terdekat kita, baru lingkungan kita, suku, bangsa dan sebuah negara
Salam sehat dan semoga semua dalam keadaan baik dan bahagia..