Dalam melakukan sesi coaching, tentunya seorang coach perlu mendemonstrasikan kompetensi dan ketrampilan yang dibutuhkan dalam sebuah sesi coaching sehingga sesi coaching tersebut memberikan manfaat bagi coachee maupun klien
ICF mendefenisikan coaching sebagai partnering with clients in a thought-provoking and creative process that inspires them to maximize their personal and professional potential yang artinya bermitra/partner dengan klien atau coachee dalam proses yang kreatif dan memprovokasi pikiran yang akan memberikan inspirasi kepada klien untuk memaksimalkan potensi perorangan maupun profesional
Untuk bisa memfasilitasi kemitraan dan memprovokasi klien dalam sebuah proses coaching coach tidak saja perlu kehadiran penuh bersama dengan klien namun juga memiliki segenap ketrampilan supaya sesi coaching bermakna dan transformatif
Berikut ini adalah 10 ketrampilan yang perlu dimiliki coach dalam memfasilitasi sesi coaching :
- Membangun Rapport
Rapport merupakan elemen penting dalam sesi coaching, sebagai landasan untuk membangun rasa percaya, kenyamanan dan perasaan aman.
Membangun rapport yang baik termasuk juga menciptakan lingkungan yang aman, nyaman buat coachee untuk bercerita dan mengungkapkan ekspresinya tanpa merasa khawatir dan terintimidasi
Rapport yang baik berarti tidak melakukan judgement, melabel sehingga memungkinkan untuk pembicaraan yang lebih dalam
- Listen Actively
Mendengarkan dengan seksama merupakan salah satu ketrampilan yang paling krusial dalam coaching.
Mendengarkan dalam sesi coaching berbeda dengan pendengaran secara umum. Mendengarkan dalam sesi coaching merupakan pendengaran secara aktif yang didemonstrasikan seorang coach, bukan mendengarkan secara pasif seperti mendengar cerita.
Ketrampilan mendengarkan secara aktif ini juga termasuk mendengar yang terdengar dan tidak terdengar, mendengar arti keseluruhan dari yang terucapkan
- Menggunakan pertanyaan-pertanyaan efektif
Sama halnya dengan mendengar secara aktif, seorang coach perlu memiliki ketrampilan untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang efektif
Coach perlu melatih ketrampilan menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang memprovokasi pikiran coachee dan menghindari pertanyaan-pertanyaan yang kurang efektif seperti pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya adalah ‘Ya’ atau ‘Tidak’, pertanyaan-pertanyaan yang leading, pertanyaan-pertanyaan yang bersifat informatif atau pertanyaan-pertanyaan konselting dan konsultan
Melatih bertanya yang baik memerlukan praktek yang dilakukan berkesinambungan dan konsisten
- Membuat tujuan dari sesi coaching
Goal setting atau menetapkan tujuan dari sebuah sesi coaching merupakan proses fasilitasi dengan coachee untuk menentukan tujuan sesi coaching yang jelas, realistis dan objektif
Coach membantu klien merumuskan apa yang dikehendaki dalam sesi coaching dan bagaimana klien akuntabel dengan apa yang sudah ditetapkan dan dirumuskan secara Bersama
Proses memfasilitasi tujuan yang efektif ini akan membuahkan hasil yang transformative
- Memfasilitasi proses yang tidak mengarahkan dan tidak melakukan judgment.
Untuk menggali potensi coachee dan memberikan coachee untuk berproses secara dalam, coach perlu berprilaku tidak memberikan arahan dan tidak melakukan judgment atau melakukan label.
Seorang coach perlu menunjukkan curiosity yang tinggi dalam berproses dengan klien dengan mendengarkan, bertanya, alih-alih menyarankan atau memberikan instruksi maupun pengarahan
- Refleksi, parafrasa dan merangkum pembicaraan
Refleksi merupakan teknik komunikasi yang penting dilakukan dalam sesi coaching untuk membantu klien berproses dengan pikiran-pikirannya, sementara parafrasa merupakan ketrampilan yang perlu dimiliki coach untuk mengulang apa yang yang didengar coach dengan menggunakan kata-kata atau kalimat yang berbeda
Kemudian bagaimana coach merangkum yang diucapkan coachee dan melakukan refleksi ataupun mengonfirmasi apa yang diucapkan coachee.
- Mengelola fokus pembicaraan
Sering kali dalam sebuah sesi coaching, coachee akan bercerita banyak dan sering kali pembicaraan tersebut melebar kemana-mana.
Dalam hal ini dibutuhkan ketrampilan coach untuk mengelola fokus pembicaraan sesuai dengan fokus di awal sesi sehingga fokus pembicaraan tetap di jalur yang sama dan tentunya mencegah hal-hal yang tidak berkaitan dengan fokus yang telah disepakati di awal sesi coaching
Mengelola fokus pembicaraan juga dibutuhkan berkenaan dengan mengelola waktu sehingga sebuah sesi coaching berjalan dengan efektif
- Kesepakatan untuk hal-hal yang perlu dilakukan
Yang terakhir dari sebuah sesi coaching tentunya adalah bersepakat dengan coachee untuk hal-hal yang perlu dilakukan
Sebagai coach, Anda perlu memiliki keterampilan untuk memfasilitasi sebuah pembicaraan yang tereksplorasi dengan baik dan pada akhirnya merumuskan apa-apa saja yang perlu dilakukan oleh coachee untuk mencapai tujuan yang diinginkan
Kesimpulan
Menjadi coach memerlukan kesabaran, konsistensi dan jam terbang praktek sehingga keterampilan-keterampilan yang disebutkan di atas menjadi prilaku yang dapat didemonstrasikan secara berkesinambungan
Apabila Anda berminat untuk mempelajari lebih lanjut keterampilan-keterampilan tersebut di atas, silakan menghubungi kami di sini