Everyone needs a Coach !
Everyone needs a coach! Really? Yes everyone… no matter who you are..
Kalimat di atas pernah diucapkan oleh Bill Gates, salah satu tokoh yang memiliki kekayaan paling besar sekarang di dunia.
Kalimat yang diucapkan oleh seorang Bill Gates tentulah bukan kalimat lelucon, karena seorang sekelas Bill Gates pun memiliki seorang coach. Menurut beliau dari pemain bola, pesenam, hingga pemain bridge [ kartu ] memiliki seorang coach atau pelatih dalam konteks dunia olah raga.
Ya, coaching yang tadinya berasal dari dunia olah raga sekarang merambah ke dunia korporasi dan bahkan dunia privat sehari-hari
Lalu, kenapa peran seorang coach demikian penting dalam kehidupan kita sehari-hari?
Salah satu alasannya adalah manusia berkecenderungan berpikir, berprilaku dan bertindak dengan sebuah pola. Pola-pola ini tentu saja tidak terjadi begitu saja, tapi merupakan timbunan atau akumulasi dari prilaku-prilaku dan kebiasaan-kebiasaan yang terus menerus terjadi dalam sebuah rutinitas yang akhirnya menjadi kebiasaan.
Rutinitas dan kebiasaan ini yang kita lakukan akan ikut serta membentuk pola pikir kita. Dan pola pikir ini yang akan berkontribusi ketika seseorang membuat keputusan, merespons, bertindak, berkomunikasi baik verbal maupun non verbal
Sering kali pola-pola ini membuat kita nyaman, dan larut ke dalamnya sehingga kita menerimanya sebagai ‘ sebagaimana mestinya ‘, sehingga tidak heran banyak dari kita terjebak dalam rutinitas yang pada akhirnya membuat kita menyadari kalau apa yang kita lakukan tidak optimal. Bukan sesuatu yang membuat kita fulfilled.
Pada saat inilah kita butuh seseorang yang netral, yang bisa dipercaya, yang tidak memberikan judgment yang menjatuhkan, tapi bisa melihat sisi yang tidak bisa kita lihat. Bisa membantu melihat pola-pola yang sering kali tidak kita lihat atau abaikan
Seorang coach akan membantu client/coachee-nya melihat dirinya dan situasinya dalam suatu bingkai yang lebih jernih, netral dan otentik. Sisi-sisi yang tidak kita sadari sebelumnya [ blindspot ] akan perlahan-lahan terkuak dengan bantuan seorang coach
Dalam sebuah percakapan sesi coaching yang dalam, client seperti melihat dirinya sendiri dalam sebuah cermin, dalam perspektif 360 derajat, dalam mata yang telanjang, apa adanya, sehingga sebuah transformasi akan terjadi dalam hidupnya
Klien akan bisa melihat dirinya, situasinya, tantangan baik individu maupun profesionalnya dengan pandangan yang lebih jernih dan apa adanya.
Saat itulah proses transformasi dalam sebuah coaching akan terjadi dan klien memahami sepenuhnya apa yang dia inginkan, apa yang dia akan lakukan, bagaimana melakukannya, kapan melakukannya dan dengan siapa melakukannya.
Kalau saja seorang Bill Gates memerlukan seorang coach, bagaimana dengan kita?
Yuk, cari seorang coach kompeten yang memahami kompetensi-kompetensi coaching handal yang diakui secara global…. dan mulai sesi coaching pertama Anda!